Swara.KOTAMOBAGU – Sosialisasi dan penanganan pasien dan Jenaza korban Virus Covid 19 di Kotamobagu dinilai kurang maksimal, Jumat (15/1) siang tadi, Komisi III DPRD Kotamobagu lakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu.
Ada sejumlah poin yang menjadi acuan pada RDP bersama mitra kerja DPRD tersebut, hal ini seperti yang dikatakan Ketua Komisi III DPRD Kotamobagu Royke Kasenda.
“Contohnya soal jasa swab test yang dianggarkan seribu sampel selama setahun ini. Tapi, baru masuk Februari, realisasinya sudah 800 sampel. Maka, kami menilai perencanaan ini kurang terukur,” ujar Royke.
Dirinya juga mengatakan bahwa terkait hal ini akan dibicarakan juga dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
“Selain itu, kita juga meminta jajaran Dinkes lebih sering mensosialisasikan pemulasaran dengan protokol kesehatan COVID-19 ke masyarakat, dikarenakan kami menilai sosialisasi pemulasaran kurang maksimal,” ujarnya lagi.
Royke menyebut pentingnya sosialisasi ditengah masyarakat terkait penanganan pasien Covid 19. “Berkaca pada beberapa waktu lalu kejadian di Desa Kobo Kecil. Maka tadi (dalam hearing,red) kami menyarankan sesering mungkin melakukan sosialisasi. Jangan hanya menyerukan 3M terus. Tapi, sampai lebih jauh lagi. Salah satunya itu, sosialisasi pemulasaran,” kata Royke tegas. (mg6/*)