Swara.MANADO — Disaksikan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dan Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Hi Gus Yaqut Cholil Qoumas, Yusra Alhabsyi dibaet untuk Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Sulut periode 2020-2024. Minggu (04/04) siang tadi.
Berbeda dengan wilayah lainnya, Agenda Pelantikan PW GP Ansor Sulut yang digelar di ball room AryaDuta Hotel Manado, dilakukan secara langsung dan dihadiri Ketum GP Ansor bersama sejumlah pengurus pusat.
Dalam sambutanya usai dilantik, Ketua Yusra mengatakan jika, di kepengurusan Periode ini, GP Ansor Sulut tidak sebatas kaderisasi, Namun akan menyampaikan pesan dari Ketum yang juga menjabat Mentri Agama Republik Indonesia. “Diantaranya menjaga Islam untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menjaga dan menyebarkan Islam Aswaja dan Islam yang moderat,” kata Yusra yang juga menjabat Sekretaris DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulut.
Menurut Yusra hal tersebut wajib dilakukan pihaknya untuk menangkal paham-paham radikal yang bisa merongrong kedamaian NKRI. “Karena kami menyadar jika, hal ini tidak kita lakukan, maka benih dan paham radikal dalam Agama akan menyebar dan merajalela dan merusak kedamaian Sulut khususnya dan Indonesia khususnya. Sehingga bersama Pemerintah berupaya menjaga kedamaian,” ujarnya.
Semetara Gubernur Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dalam sambutannya, menyampaikan terimakasih kepada Ansor Sulut dan menyambut kedatangan Ketum GP Ansor Hi Yaqut Cholil Qoumas di Sulut. “Meminta peran serta dari Ansor Banser tetap menjaga kedamaian di Sulut. Pemprov sulut selalu memberikan support apa yang menjadi buah pikiran Ansor, apapun itu, untuk Kemajuan dan kedamaian Masyarakat Sulut. Terimakasih peran serta ansor untuk sulut terutama dari segi sosial kemasyarakatan selama ini,” ujar Gubernur Olly Dondokambey yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Sulut.
Masih ditempat yang sama, Ketum GP Ansor Hi Gus Yaqut Cholil Qoumas juga menegaskan dua hal yang menjadi tugas Ansor Banser, yakni Menjaga NKRI dan menjaga Ulama. “Kecintaan Ansor Banser untuk NKRI tidak diragukan lagi. Bagi Ansor, NKRI ada warisan dari nenek moyang, Warisan ini adalah harga diri kami, dan jika harga diri kami di ganggu atau dijatuhkan oleh kelompok-kelompok yang mengganggu kedamaian Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya jika tidak ada perbedaan berarti bukan NKRI, sehingga keberagaman tersebut baik Suku maupun agama wajib dijunjung dan dijaga bersama dengan rasa toleransi yang tinggi. “Jika tidak ada 5 agama dan agama lokal lainnya, berarti itu bukan adalah NKRI. Karena Indonesia penuh dengan perbedaan dan keberagaman yang wajib kita jaga. Begitu halnya menjaga Ulamaa, karena Ulama tidak perna berpaling dari NKRI,” tegasnya.
Sulut sendiri memberikan kesan yang tersendiri bagi Ansor pusat, dimana lanjut Gus Yaqut, Kasus Penyebaran covidnya turun, tapi pertumbuhan ekonomi naik (berdasarkan informasi Gubernur). “Jika kita mau lihat indonesia, Datanglah kesulut. Toleransi perkembang baik di Sulut. setiap merindukan Indonesia yang damai, saya mau datang ke sulut. Sulut ini cerminan indonesia damai,” tutup Yaqut yang juga menjabat Menteri Agama RI ini. (mg6).