Swara.MANADO – Personel Polres Kepulauan Talaud dan jajaran dibantu TNI, BPBD dan warga melakukan upaya penanganan pasca terjadinya badai Siklon Tropis 94W Surigae (sesuai analisa BMKG), di sejumlah lokasi terdampak, Selasa (20/04) pagi.
Diketahui, badai yang terjadi Senin (19/04) tersebut mengakibatkan berbagai bangunan, mulai dari rumah warga, tempat ibadah dan fasilitas umum, mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Data diperoleh dari Polsek jajaran yang dikoordinasikan dengan BPBD, cuaca ekstrim tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Namun terdapat kerugian material karena rusaknya sejumlah bangunan di empat kecamatan, antara lain Melonguane, Essang, Essang Selatan, dan Nanusa.
Dari empat kecamatan tersebut, Kecamatan Essang Selatan merupakan wilayah yang paling banyak terdapat kerusakan bangunan akibat terpaan badai.
Di Essang Selatan, terdapat sekitar 35 rumah warga yang tersebar di 8 desa yang mengalami kerusakan ringan di bagian atap. Dilaporkan juga, tiang listrik di Jalan Raya Ensem-Sambuara roboh.
Sementara itu di wilayah Kecamatan Melonguane, dilaporkan 3 rumah warga mengalami kerusakan di beberapa bagian. Kemudian Gereja Germita Kasih Diaspora Melonguane Timur mengalami kerusakan berat. Juga terjadi gangguan aliran listrik akibat beberapa tiang listrik tertimpa pohon tumbang.
Selanjutnya di wilayah Kecamatan Essang, dilaporkan dua bangunan mengalami kerusakan berat, masing-masing aula Kantor Camat Essang dan Pos Covid-19 Desa Essang.
Sedangkan di wilayah Kecamatan Nanusa, terdapat 1 rumah warga Desa Karatung mengalami kerusakan di bagian atap. Kemudian di Desa Karatung Tengah, 2 pohon beringin tumbang dan menimpa perahu jenis pamboat milik warga setempat.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast membenarkan kejadian tersebut. “Penanganan dilakukan dengan kerja bakti membersihkan reruntuhan material di rumah-rumah warga, tempat ibadah, dan fasilitas umum yang terdampak bencana,” ujarnya, Selasa siang.
Kombes Pol Jules Abraham Abast juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat terjadinya cuaca ekstrim akhir-akhir ini. Termasuk bagi para nelayan, untuk sementara diimbau tidak melaut, demi keamanan dan keselamatan.
Ditambahkannya, personel TNI-Polri, BPBD dan instansi terkait lainnya masih disiagakan guna mengantisipasi terjadinya bencana susulan. “Sekali lagi, masyarakat diajak untuk lebih waspada. Juga segera melaporkan kepada pihak berwajib jika mengetahui adanya hal-hal yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan keselamatan,” pungkas Kombes Pol Jules Abraham Abast. (hps/mg7).