Swara.MANADO — Bahas penemparan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia ke negara Sakura. Rabu, (16/02) siang tadi, Sasaki Hiroki selaku Atase Ketenagakerjaan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia melakukan kunjungan kerja ke UPT BP2MI Manado.
Kunjungan tersebut disambut langsung Kepala UPT BP2MI Manado Hendra Makalalag. Turut hadir dalam kunjungan kerja ini Direktur Penempatan Non Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika BP2MI Defriel Sogia, serta 10 kabupaten/kota yang telah menandatangani MoU dengan BP2MI.
Pemerintah daerah yang telah melakukan kerjasama bersama BP2MI, antara lain Pemkot Manado, Pemkot Bitung, Pemkot Tomohon, Pemkab Kepulauan Talaud, Pemkab Kepulauan SagihePemkab Minahasa, Pemkab Minahasa Utara, Pemkab Minahasa Tenggara, Pemkab Bolaang Mongondow dan Pemkab Bolaang Mongondow Utara.
Hendra Makalalag selaku kepala UPT BP2MI Manado menyambut dengan baik kunjungan ini dan berharap kendala yang telah disampaikan oleh Pemkot dan Pemkab yang hadir dapat difasilitasi solusinya oleh Sasaki Hiroki.
“Mr Sasaki datang dengan maksud ingin berdialog dengan 10 Kabupaten/kota tentang tantangan yang dihadapi oleh mereka dalam proses penempatan dan pelindungan PMI ke Jepang. Saya harap Mr Sasaki selaku perwakilan dari pemerintah Jepang dapat menyampaikan hal ini ke Kedubes Jepang di Jakarta sehingga bisa mendapatkan win-win solution bagi kedua belah pihak,” harap hendra yang pernah mengabdi sebagai ASN Pemkot Kotamobagu ini.
Dalam sambutannya, Sasaki Hiroki mengatakan bahwa pemerintah Jepang sangat mengapresiasi Daerah Sulawesi Utara karena telah menganggarkan biaya pelatihan bahasa dan skill bagi warganya untuk bekerja ke Jepang.
“Mewakili pemerintah Jepang saya menghaturkan apresiasi yang sebesar-besarnya atas perhatian dari Pemda yang telah menandatangani MoU dengan BP2MI untuk membiayai pelatihan bahasa dan skill dari masyarakatnya yang berminat bekerja ke Jepang,” ucap Sasaki.
Sasaki juga menggungkapkan, jika Negara Jepang mengalami kekurangan pekerja dikarenakan populasi yang menua. Dibandingkan dengan Indonesia yang kini mengalami surplus tenaga kerja.
“Untuk itu pemerintah Jepang berinisiatif untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia lewat program Specified Skill Worker (SSW) dalam hal penempatan tenaga kerja ke negara kami pada beberapa sektor pekerjaan yang bisa diisi oleh pekerja asal Indonesia. Saya berharap Sulawesi Utara bisa mengisi kekosongan pekerja yang kami maksud,” kata Sasaki.
Setelah mengadakan kunjungan kerja ke UPT BP2MI Manado, Sasaki Hiroki dan Direktur Penempatan Non Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika BP2MI Defriel Sogia menghadiri undangan dari Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud Elly Lasut untuk berdialog dengan 438 CPMI asal Talaud terkait proses penempatan dan pelindungan PMI di Jepang.
Kunjungan kerja tersebut berakhir dengan pertemuan bersama Jayadi Global Education Center selaku lembaga bahasa Jepang di Manado yang banyak diminati oleh CPMI asal Manado untuk pelatihan bahasa dan skill untuk bekerja ke Jepang. (*/mg6).