swara, MANADO – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Utara menggelar Rapat Kerja Provinsi (RAKERPROV) tahun 2025, yang berlangsung di Hotel Grand Puri Manado, Sabtu (14/6). Agenda ini menjadi forum strategis bagi seluruh pemangku kepentingan olahraga untuk merumuskan arah kebijakan pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga di Bumi Nyiur Melambai.
RAKERPROV dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulut, Jemmy Ringkuangan, yang hadir mewakili Gubernur Sulawesi Utara. Dalam sambutan tertulis gubernur yang dibacakan, disampaikan bahwa olahraga merupakan instrumen penting dalam membangun karakter dan eksistensi bangsa, sekaligus menjadi sarana meningkatkan harga diri daerah di kancah nasional.
“Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara berkomitmen menjadikan olahraga sebagai salah satu agenda prioritas. Diharapkan Rakerprov ini menjadi momentum konsolidasi seluruh komponen olahraga untuk menyatukan langkah pembinaan yang terukur dan berkelanjutan,” ujar Ringkuangan.
Gubernur Sulut dalam arahannya juga menegaskan target yang ambisius namun realistis, yakni memasukkan Sulut ke dalam 10 besar pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan datang.
Sementara itu, Ketua Umum Pengprov Persatuan Lawn Tennis Indonesia (PELTI) dan Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Sulawesi Utara, Joseph Stefanus Kopalit (JSK), menyatakan dukungannya terhadap target yang disampaikan Gubernur Sulut agar daerah ini dapat masuk 10 besar nasional dalam perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) mendatang.

Menurut JSK, target tersebut harus disikapi bukan sekadar sebagai beban, melainkan sebagai pemicu semangat dan arah bersama seluruh pemangku kepentingan olahraga di Sulut.
“Apa yang disampaikan Gubernur adalah tantangan sekaligus peluang. Kita harus menjadikannya sebagai pemicu untuk berbenah secara menyeluruh, dari tata kelola organisasi sampai pembinaan atlet yang lebih profesional dan terencana,” ujar JSK usai mengikuti Rakerprov.
JSK menegaskan, pencapaian peringkat 10 besar di PON bukan hal yang mustahil jika didukung oleh konsolidasi organisasi yang kuat, peningkatan kualitas SDM pelatih dan pengurus, serta sinergi antara pemerintah, KONI, dan pengurus cabang olahraga.
“Dengan strategi yang tepat, komitmen yang sama, dan manajemen yang bersih, Sulut memiliki potensi besar. Kita tidak kekurangan talenta, yang kita butuhkan adalah sistem pembinaan yang konsisten dan dukungan anggaran yang memadai,” tambahnya.
Sebagai pimpinan dua induk cabang olahraga yang terus berupaya meningkatkan prestasi di tingkat nasional, JSK juga menegaskan pentingnya mendorong Cabor-Cabor unggulan untuk menjadi tulang punggung kontingen Sulut di ajang PON.
“Saya optimis, dengan semangat kolektif dan keberanian melakukan pembenahan dari dalam, target ini bukan hal yang mustahil. Saya optimis, jika kita kerja bersama dan berani berubah, Sulut bisa masuk 10 besar dan menjadi kekuatan baru dalam dunia olahraga nasional,” pungkasnya.
Joseph Kopalit juga menyoroti perlunya penataan ulang struktur organisasi KONI Provinsi maupun KONI Kabupaten/Kota agar lebih responsif terhadap dinamika pembinaan olahraga di daerah.
“Secara pribadi, saya merekomendasikan agar setiap kepengurusan KONI wajib menjalankan prinsip akuntabilitas, pembinaan berbasis prestasi, serta memperkuat kemitraan dengan stakeholder olahraga, termasuk swasta dan komunitas,” tegas Kopalit.
Ia juga menekankan bahwa reformasi internal harus dimulai dari konsistensi dalam pelaksanaan Musorkot secara tepat waktu, sebagai bagian dari penguatan demokrasi organisasi olahraga.
Lebih jauh, Komisi Organisasi juga merekomendasikan pembentukan tim monitoring evaluasi (monev) independen terhadap pelaksanaan program pembinaan olahraga di seluruh KONI kabupaten/kota, sebagai upaya menjaga kualitas tata kelola dan pencapaian prestasi.
“Jika kita ingin menjadikan Sulut sebagai kekuatan olahraga nasional, maka rumah besar kita, KONI, harus kuat dari dalam. Tidak boleh ada lagi organisasi yang stagnan dan tidak menjalankan tugas pembinaannya,” tegasnya.
Rakerprov ini diharapkan menjadi momentum konsolidasi organisasi menuju prestasi lebih tinggi, sejalan dengan target Gubernur Sulut agar Sulawesi Utara masuk 10 besar pada PON mendatang.(*/van)