Swara.BOLTIM — Akibat tertimpah ranting pohon Kemiri saat pembersihan jalur proyek pembangunan tower Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) milik Perusahan Listrik Negara (PLN) yang beroprasi di wilayah perkebunan warga Moyongkota. Nyawa RM (35 tahun) warga Desa Moyongkota Kecamatan Modayag Barat tak tertolong.
Musibah kecelakaan yang menimpah korban RM, terjadi pada Sabtu (03/04) sore tadi sekitar pukul 16.30 Wita.
Diketahui dari sejumlah saksi yang berada dilokasi kejadian menjelaskan, pada saat itu pihak PLN sedang melakukan penumpasan pohon kayu untuk jalur pembangunan proyek tower Sutet, dan diwaktu yang bersamaan korban RM sedang berada di kebun miliknya yang berada di sekitar pelaksanaan proyek tersebut. “Saat itu Almarhum sedang berada di sekitaran tempat pemotongan kayu. Ketika kayu sudah mulai roboh, Almarhum sempati berlari untuk menghindar, namun ranting sudah mengenai bagian belakang hingga Almarhum terjatuh,” jelas sejumlah saksi.
Terpisah Babinsa Desa Moyongkota Kopral Kepala (Kopka) Wisland Suangi juga menjelaskan bahwa pihaknya di saat kejadian juga berada di lokasi untuk memantau kegitan proyek tower Sutet yang sedang beroprasi di wilayah perkebunan Desa Moyongkota. Ketika itu juga dirinya mendengar ada orang yang tertimpah ranting pohon. “Saya saat itu sedang memantau kegiatan pembersihan lahan pembangunan tower, tiba – tiba saya mendegar ada terikan dari karyawan PLN bahwa ada orang jatuh terkena ranting pohon kayu kemiri yang telah dirobohkan,” Ungkap Suangi.
Ia juga menambahkan, ketika mendengar teriakan ada orang tertimpah ranting pohon kayu pihaknya langsung bergegas menuju lokasi kejadian melakukan evakuasi dan membawa lari korban menuju Rumah Sakit (RS) Monompian Kotamobagu, bersamasejumlah masyarakat yang ada di lokasi. “Saya dan sejumlah masyarakat langsung berlari menuju tempat dimana korban terjatuh untuk menyelamatkan korban dan segera membawa korban ke RS Monompia Kotamobagu. Setelah perkiraan sekitar satu jam berada di rumah sakit, pihak medis menyatakan korban telah meninggal dunia,” tutupnya.
Namun sebelum pekerjaan proyek penebangan pohon dilakukan, Babinsa dan babinkamtibmas sudah mengingatkan terlebih dahulu kepada warga yang memiliki lahan kebun, untuk menghindar wilayah tersebut sebelum selesai aktivitas proyek. “Kami menginformasikan bahwa sebelum selesai penebangan belum ada yg merapat ke sekitar pohon kelapa atau pohon kemiri yang sementara di potong,” ujarnya.
Kepala Desa Moyongkota Asri Irwanti Mamonto, kepada media ini juga mengatakan bahwa pihak PLN akan bertagung jawab atas musibah ini. “Pihak perusahan sudah menemui saya dan keluarga korban, mereka akan bertanggung jawab atas kejadian ini,” singkat Mamonto. (fry)