Swara.MANADO – Memasuki bulan suci Ramadhan 1442 H, Polda Sulawesi Utara dan jajaran menggelar Operasi Keselamatan Samrat 2021. Operasi ini akan digelar selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 12 sampai dengan 25 April 2021, dengan sasaran operasi adalah masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan, masyarakat yang tidak disiplin dalam berlalu lintas serta masyarakat yang belum memahami tentang larangan mudik Lebaran tahun 2021.
Operasi Keselamatan ini diawali dengan Apel Gelar Pasukan, dipimpin oleh Kapolda Sulut Irjen Pol Nana Sudjana, di lapangan AKP Bryan Tatontos Polda Sulut, Senin (12/4) hari ini.
Hadir juga Wakapolda Sulut Brigjen Pol Rudi Darmoko, Kepala PT Jasa Raharja Sulut, Kadis Perhubungan Sulut, para PJU Polda, pasukan TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Jasa Raharja dan Satpol PP. Gelar Pasukan ditandai dengan penyematan pita Operasi Keselamatan Samrat dan penyerahan bekal kesehatan kepada perwakilan personel TNI, Polri dan Dishub.
“Operasi ini mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif secara persuasif dan humanis. Apel gelar pasukan ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel maupun sarana pendukung lainnya, sehingga kegiatan operasi dapat berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai dengan tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan,” ujar Irjen Pol Nana Sudjana.
Menurut Kapolda, dalam kurun waktu 3 bulan terakhir data menunjukan tingkat kecelakaan lalu lintas turun 48 % dibanding periode sebelumnya, demikian juga tingkat kesembuhan penderita covid-19 di Provinsi Sulawesi Utara yang sudah menunjukan harapan yang baik akan kembalinya roda ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara.
“Namun, sekali lagi kita tidak boleh lengah dan terus adaptif dengan situasi yang berkembang, agar tidak berbalik menjadi situasi yang memundurkan upaya-upaya yang telah dikerjakan sebelumnya,” ujarnya.
Dalam operasi nanti, petugas akan melakukan kegiatan-kegiatan diantaranya, melakukan deteksi dini serta pemetaan terhadap lokasi dan kegiatan yang dapat menimbulkan pelanggaran lalu lintas dan pelanggaran protokol kesehatan, melaksanakan pembinan dan penyuluhan protokol kesehatan serta upaya dalam rangka mendukung program vaksinasi nasional.
Selain itu juga melakukan edukasi dan penerangan serta membangun kesadaran tertib berlalu lintas kepada masyarakat serta melaksanakan publikasi tertib berlalu lintas dan pentingnya protokol kesehatan melalui media massa serta media sosial.
Dalam Operasi ini, Polda Sulut dan jajaran menurunkan kurang lebih 700 personel ditambah personel dari instansi terkait lainnya. “Dalam hal ini polisi tidak bisa bekerja sendiri, soliditas dan sinergitas dengan instansi terkait sangat dibutuhkan,” tandas Kapolda Irjen Pol Nana Sudjana. (hps/mg7).