Swara.MANADO – Personel Polres Kepulauan Talaud dan Polsek jajaran bersama Kompi 4 Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Sulut melakukan patroli dan monitoring sesaat usai terjadinya gempa berkekuatan 7.1 SR, Kamis (21/01/2021) malam.
Informasi resmi diperoleh dari BMKG, gempa bumi terjadi sekitar pukul 20.23 WITA, dan tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa berada di kedalaman 154 km, tepatnya 134 km Timur Laut Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, 259 km Timur Laut Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, 334 km Timur Laut Ondong, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, kemudian 465 km Timur Laut Ternate, Maluku Utara, dan 2598 km Timur Laut Jakarta.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, patroli dan monitoring dilakukan disejumlah wilayah di Talaud, di antaranya di wilayah Kecamatan Melonguane dan Beo.
“Personel kepolisian segera turun ke lapangan, melakukan patroli dan memonitor situasi pasca gempa. Kemudian memberikan imbauan kepada warga agar tidak panik dan tetap waspada untuk mengantisipasi adanya gempa susulan,” ujarnya, Jum’at (22/01) siang, di Mapolda.
Hasil monitoring dan laporan yang diterima hingga Jum’at pagi, lanjut Kombes Pol Jules Abraham Abast, tidak terdapat korban jiwa.
Dilaporkan, lantai RSUD Mala di Melonguane mengalami kerusakan di bagian lantai, dan sekitar 4 rumah warga mengalami kerusakan di bagian dinding. “Setelah gempa personel Brimob langsung mendatangi RSUD Mala untuk memastikan situasi. Kemudian Jum’at pagi melakukan pembersihan puing-puing reruntuhan bangunan rumah warga di Desa Mala, Melonguane,” jelasnya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian terus berkoordinasi dengan instansi terkait guna mengetahui perkembangan situasi pasca gempa. “Kami terus melakukan patroli, monitoring sekaligus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, TNI, BPBD dan instansi terkait lainnya untuk mengetahui situasi maupun data terkini, terkait dampak gempa bumi,” pungkas Kombes Pol Jules Abraham Abast. (hps/mg7)