Swara.BOLTIM — Kampanye pencegah penyebaran wabah virus Covid 19 yang dilakukan Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Provinsi Sulawesi utara (Sulut), Bapak Sehan Salim Landjar sejak awal Bulan Maret 2020 kemarin di wilayahnya. ternyata sudah diadopsi sejumlah daerah di Indonesia.
Terbukti, Kampanye dengan memboyong peti mati itu ternyata juga dilakukan di Ibukota Negara Indonesia. Yakni Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan, yang mulai pertengah Bulan Agustus ini, sudah menerapkan kampanye peti mati di banyak titik di Jakarta. Alasannya cukup kuat.
Menurut Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi kepada sejumlah media cyber nasional, bahwa ide penggunaan peti mati untuk sosialisasi bahaya Corona itu berasal dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Menurutnya, sosialisasi menggunakan Toa atau tulisan peringatan kepada warga tidak efektif, sehingga pihaknya menggunakan peti mati untuk sosialisasi. “Iya supaya warga tahu, itu kan inisiatif Pak Wagub, supaya mengingatkan masyarakat, kalau pakai Toa terus kan capek ya, spanduk juga nggak dibaca, mungkin dengan peti mati bakal sadar,” kata Wakil Wali Kota Jakpus, Irwandi baru baru ini.
Selain Wilayah Provinsi DKI Jakarta, ada beberapa daerah di Indonesia juga, yang ternyata sudah mengadopsi gaya dan ide kampanye yang lebih dahulu dilakukan Bupati Boltim Sehan Salim Landjar sejak bulan Maret tahun 2020 ini. bahkan di luar negeri, seperti Tokyo dan Kotamadya Guatemala City juga memajang peti mati di sejumlah titik Kota, mulai pertengahan bulan Juli dan Agustus ini, sebagai tanda kepada warga yang tidak mau menerapkan protokol pencegahan penyebaran virus covid 19.
Akan hal ini, Bupati Boltim Sehan Salim Landjar melihat secara positif apa yang di tiru dan dilakukan Pemprov DKI Jakarta serta daerah lainnya di Indonesia dari Pemerintah Kabupaten Boltim. “Menurut kami itu bagus karena menginspirasi rekan pimpinan daerah lainnya. Tidak ada kata terlambat menyelamatkan Indonesia dari serangan wabah Covid 19 ini,” kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PArtai Amanat Nasional (PAN) Sulut ini, sambil melayangkan ucapan terimakasih karena ada daerah yang mengikuti ide-ide dari seorang Pimpinan daerah seperti dirinya.
“Saya juga berterimakasih, karena apa yang saya lakukan dinilai dengan positif. Sejak Bulan Maret, dan selama tiga bulan, kami sudah lakukan kampanye menggunakan peti mati. kami turun di 81 Desa yang ada di Kabupaten Boltim dengan peti mati dan pengeras suara. Peti mati itu sebagai Simbol agar rakyat paham, bahwa Covid 19 atau Corona bisa menyebabkan orang berakhir di peti mati. Kami juga punya pesan Corona yang belakangan sudah viral, Tinggal dirumah, Tinggal di rumah sakit, atau tinggal kenangan,” tutup Bupati Boltim dua periode ini kemarin. (nie).