Swara.BOLMONG — Pasca aksi tapal batas perkebunan Bolingogot antara Desa Toruakat Kecamatan Dumoga dan Desa Mopait Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Senin (27/09) kemarin yang telah menyebabkan satu warga Desa Toruakat meninggal dunia. Sejumlah aktivis, Paralegal dan Tokoh masyarakat kembali menyorot kinerja Kapolres Bolmong AKBP Nova Irene Surentu.
Irawan Damopolii mengatakan bahwa, pihaknya telah menggingatkan Kapolres Bolmong sudah sejak lama agar jangan masuk terlalu jauh menelisik urusan internal PT Bulawan Daya Lestari (BDL) termasuk tidak memihak dua kubuh yang tengah bertikai urusan saham PT BDL.
“Harusnya Kapolres Bolmong tetap Obyektif dan profasional dalam menjalankan tugas untuk mengawal Kamtibmas di BMR. Ada beberapa point kejangalan yang jelas terlihat,” beber Irawan yang mengaku tidak tendensius dengan masalah PT BDL.
Sejumlah Point kejanggalan dijelaskan terkait kebijakan Kapolres Bolmong dalam menjalankan Kamtibmas di wilayah Bolmong, diantranya :
1. Pasca meninggalnya Warga Desa Toruakat atas nama Arman Damopolii (almarhun), Senin malam kapolres Bolmong justru membuat klarfikasi pada media bahwa sprint dalam rangka kamtibmas yang dilakukanya adalah mengawal masalah tapal batas antara Desa Toruakat dan Desa Mopait.
2. Kawansan hutan perkebunan Desa Mopait dan Sesa Toruakat tidak berbatasan langsung. Dan untuk tapal batas wilayah bukan urusan Kapolres Bolmong, melainkan urusan Kepala desa, Camat dan Pemkab Bolmong.
3 . Sprint dengan nomor registrasi Sprin/s59/IX/HUK.6.6/2021, terkait penjelasanya melakukan patroli dalam kawasan hutan Bolingongot karena pertimbangan ada laporan masyarakat terkait pencurian matrial di kawasan itu tapi tidak disebutkan oknum yang mencuri matrial milik negara itu.
5. Sprin yang dikeluarkan Kapolres Bolmonh, bersamaan dengan telah dilakukan rapat pertemuan masyarakat di Balai Desa Toruakat sebelumnya, untuk masuk di kawasan tanah masyaraakat yang tidak dijelaskan titik koordinatnya.
Dari semua point kejanggalan yang disebutkannya, Irawan Damopolii menilai bahwa ada bentuk ketidak mampuan Kapolres Bolmong dalam melakukan antisipasi atas laporan intel, Irawan menyebut jika di Polres Bolmong terdapat strategi pengamanan yang keropos dan sangat lemah.
“Padahal setau kami laporan intel sudah masuk duluan ke ibu kapolres bahwa ada potensi chaos. Dalam klarifikasi kapolres di beberapa media bahwa patroli masalah tapal batas kami anggap itu bohong semata karena bertolak belakang dangan Sprint yang dia keluarkan sendiri. Kami desak Polda Sulut kirim tim untuk persoalan ini. Kayaknya kapolres sudah terperangkap dengan permainanya sendiri,” tukas aktifis yang aktif sebagai Paralegal LSM INSAN TOTABUAN ini.
Sementra itu, Aktivis pemuda BMR Sehan Ambaru SH juga mengatakan bahwa satu hari sebelum kejadian, pihaknya sudah mengirim pesan dan mengingatkan pada ibu kapolres lewat pernyataan resmi di media massa dan status di postingan media sosial bahwa akan ada potensi konflik kalau masyarakt Desa Toruakat memaksa masuk di lokasi perusahaan dan itu harus di cegah. “Tapi heranya justru ini dibiarkan. Guna apa sprint itu kalau sampai timbul Korban jiwa masyarakat,” ujar sehan dengan nada yang agak tinggi.
Sehan lanjut menjelaskan bawah sudah sejak lama dirinya mengkritisi dan berpesan pada Kapolres bahwa ada Broket Tambang yang sudah hampir setahun ini mencoba mematik amarah warga Kecamatan Lolayan berkonspirasi dan melakukan agitasi pada kelompok masyarakat di Desa Toruakat dengan maksud membuat PT BDL tidak aman. ” Dan saya rasa kapolres sudah tau siapa mereka-mereka itu,” kata Sehan.
Sehan dengan berani menyebutkan sejumlah nama yang diduga dan sejak lama diintai pergerakannya, mereka adalah kelompok yang memanfaatkan masyarakat untuk masuk di PT BDL diantaranta adalah HP alias Hadi, DS alias Doni dan NGL alias Nainggolan, selanjutnya memanfaatkan kelompok AR alia Andre, agar BDL tetap tidak aman dan di ganggu terus menerus.
“Menurut saya mereka-mereka ini yang bertanggung jawab atas meninggalnya warga masyarakat toruakat yang tidak tau menahu masalah. kami minta untuk mereka-mereka ini agar supaya segera di tangkap,” ujar sehan dengan nada kesal.
Dilain tempat, Koordinator penggagas pembentukan INMACY (Investmen Monitoring Agency) lembaga pemantau investasi BMR, Ridwan Naukoko pun berkomentar, bahwa PT BDL itu perusahaan resmi yang sudah beroprasi sejak lama di BMR, harusnya dijaga dan dibantu bukan dipersulit.
“Saya heran ko Kapolres Bolmong tidak mendukung PT BDL tapi justru mencari-cari kesalahan PT BDL, ada apa dengan Kapolres Bolmong ini…? Jangan-jangan kapolres sudah terpengaruh dengan Broker tambang itu. Bapak Kapolda wajib evaluasi Polres Bolmong,” katanya.
Dengan hasil konfirmasi ke pihak management perusahaan PT BDL, Iwan sapaan Naukoko menggingatkan kepada pemerintah setempat dan juga aparat hukum wilayah Bolmong dan Kotamobagu, terkait posisi PT BDL adalah perusahaan resmi berbadan hukum, yang memperkerjakan kurang lebih hampir 100 org karyawan.
“Dan ada 10 orang pengawas divisi (mandor) dan para pengawas perusahaan itulah yang jadi korban dan diserang oleh kelompok masyarakat. Saran saya PT BDL karena memiliki legal standing yang jelas sebagai kontraktor negara, Hati-hati, karena dengan kejadian ini, pihak perusahaan punyak hak mempidanakan semua aktor intelektual di balik jatuhnya korban masyarakat itu. wajib tangkap dan penjarakan. Si AR alias Andre itu dan bosnya si DS itu yang berulang-ulang kali mengatur aksi untuk masuk di PT BDL,” terangnya.
Sementara itu meninggalnya warga Desa Toruakat di lokasi perkebunan Bolingongot. Menurut Sehan Ambaru, harus di usut tuntas dan diselidiki mendalam. Terutama katanya wajib dicari siapa orang yang pertama mengetahui dan melaporkan bahwa ada korban yang meninggal akibat tembakan.
“Kedua, Siapa saksi yang bersama korban pada saat itu. Karena terinformasi tidak ada kontak fisik langsung, yang ada hanya saling lempar batu saja. dan selanjutnya ada bunyi tembakan. Cari tahu jenis peluru yang mengenai tubuh korban, Dan terakhir yang perlu diingat, kejadian bukan di lokasi PT BDL karena sudah agak jauh dari site. Kami desak Kapolda turun tangan,” tegasnya. (mg6/-)