Swara.KOTAMOBAGU — Jika intensitas curah hujan meningkat diwilayah Kota Kotamobagu, akan mengakibatkan sejumlah wilayah tergenang air. Permasalahan saluran air kembali menjadi penyebabnya.
Hal ini pun menyulitkan warga dan pengguna jalan melintas. Sejumlah wilayah tersebut termasuk di pusat kota seperti Jalan Kartini dan sepanjang Jalan Ahmad Yani.
Hal ini pun sudah dianggap biasa karena sudah dialami selama lebih dari 10 tahun. Ini seperti yang katakan Bapak Im salah satu pedagang kaki lima di Jalan Kartini. “Sebelum corona menyerang sudah memang seperti ini. Hujan lebat selama 2 jam saja pasti air naik ke badan jalan, kami berjualan sejak kotamobagu belum dimekarkan,” aku pria berbadan bongsor ini dengan logat Gorontalo, Jumat (30/07) sore ini.
Sebagai masyarakat bapak Im pun meminta agar pemerintah lebih memperhatikan pusat kota yang menjadi tempat perputaran ekonomi. “Karena sudah terbiasa, kami sudah bisa mengantisipasi, seperti memasukan dagangan ke dalam, atau memilih menutup warung jika hujan tidak kunjung reda,” ujarnya.
Terpantau, hingga pukul 17.00 wita. Hujan terus menguyur Kotamobagu. Air dari jalan Bolian Kelurahan Kotamobagu masuk ke Jalan Kartini, begitu pula air selokan di Pasar 23 Maret ke Pasar Serasi. Air naik ke badan jalan pula terlihat di jalur Ahmad yani dari Kelurahan Kotamobagu ke Kelurahan Mogolaing. (mg6).